5 Epidemi Paling Mematikan Di Dunia
Wabah virus mematikan menerjang abad milenium. Penyakit semakin lama
semakin canggih dan hingga kini vaksin dari virus-virus itu belum
ditemukan. Korban terus bertambah dan ujungnya, mereka yang tidak
berdaya tahan kuat bakal binasa. Setidaknya
ada empat wabah mengerikan hingga kini obatnya masih diteliti. Sejauh
penyakit ini menyebar para ahli kesehatan hanya bisa mengetahui
pencegahannya sementara. Namun di tengah perubahan iklim global, gaya
hidup, virus pun bermutasi menjadi lebih kuat. Penanganan biasa jelas
tak lagi mempan. Sebagai warga dunia kita perlu memahami virus-virus ini dan tentu saja pencegahannya.
Dilansir dari stasiun televisi BBC, berikut adalah 5 Epidemi Paling Mematikan Di Dunia :
1. Virus HIV/AIDS
Virus imunodifisiensi
manusia (HIV) merupakan virus penyebab AIDS. Virus ini menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan melemahkan saat imunitas seharusnya berjuang
melawan infeksi. Orang terjangkit virus ini amat disarankan untuk
selalu sehat, bahkan jika daya tubuhnya semakin lemah influenza ringan
bisa membunuh penderita HIV. HIV ditularkan lewat reproduksi, darah, cairan kelamin, serta air susu ibu (ASI).
Awalnya penyakit ini
ditemukan pada 1983 dari seekor monyet di Afrika Barat yang menginfeksi
manusia, namun penderita meningkat awal 2000 diduga penyebabnya gaya
hidup bebas, termasuk seks dan penggunaan obat-obatan terlarang, serta
semakin berkurangnya tingkat kebersihan manusia. HIV
terdiri dari dua jenis yakni HIV-1 dan 2. Dua jenis ini masih dibagi
lagi menjadi beberapa sub dan kategori berdasarkan besar, fungsi, dan
kekuatan virus.
2. Virus SARS
Sindrom pernafasan atas
akut (SARS) penah menjadi epidemi luar biasa mencekam terutama untuk
wilayah Asia. SARS pertama kali muncul di Provinsi Guangdong, China.
Virus ini membunuh sekitar 800-an orang dan menjangkiti sekitar 8.230
orang. Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003 dan melebar ke Kota Hong Kong serta Vietnam.
Meski hanya setahun namun epidemi ini sangat mematikan. Bahkan lebih dahsyat dari adiknya MERS. Pengobatan
SARS hingga saat ini bergantung pada suplemen oksigen murni dan
pernafasan lebih segar. Penderita biasanya akan diisolasi di ruangan
dengan udara sangat baik. Belum ada obat untuk penyakit ini.
3. Virus MERS
Virus menyerang sistem
pernafasan ini pertama kali ditemukan di Arab Saudi dua tahun lalu.
Virus ini telah membunuh sekitar 200 orang. Virus ini diyakini berasal dari kontak manusia dengan onta. Epidemi ini juga menginfeksi sekitar 600 orang lain.
MERS menyebar hingga
Mesir, Yordania, Libanon, Uni Emirat Arab, bahkan ke Amerika Serikat.
Namun korban dari Negeri Paman Sam itu baru saja berkunjung ke Ibu Kota
Riyadh. Hingga kini Saudi masih waspada MERS. Pemerintah menganjurkan
warganya menggunakan masker lantaran penularan sesama manusia lebih
cepat.
4. Flu Burung atau Virus H5N1
Virus H5N1 pertama kali
ditemukan di berbagai negara Asia Tenggara, terutama di wilayah
peternakan unggas dan jalur perlintasan burung liar. Virus ini menular
lewat udara dan kontak makanan, minuman, serta sentuhan. Meski
berbahaya, virus ini bisa mati dalam suhu tinggi. Virus
H5N1 dapat hidup dalam suhu dingin. Gejala umum bila Anda tertular
virus ini yakni demam tinggi, keluhan pernafasan, dan perut.
Belum ada obat menangkal flu burung. Biasanya dokter hanya memberikan obat turun panas dan anti virus. Hingga
2007 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 310 kasus dengan
kematian mencapai 189 orang. Indonesia berada di urutan pertama dengan
99 kasus dan 79 kematian, disusul Vietnam dengan 93 kasus dan 42
kematian.
5. Virus Ebola
Kini tengah menghebohkan
dunia yakni Ebola. Virus ini belum diketahui berasal dari mana.
Beberapa peneliti meyakini seekor monyet menjadi penderita pertama dan
menularkannya pada manusia, namun kemarin baru ditemukan kelelawar buah
yang menggigit Balita di Guinea sebagai penyebab virus mematikan itu.
Hingga kini Ebola
merenggut sekitar 1.300 nyawa di wilayah Afrika Barat termasuk Guinea,
Liberia, Sierra Leone, Pantai Gading, dan Nigeria. Belum ditemukan obat
dari penyakit ini. Bahkan kabarnya sudah ada dua warga Republik
Demokratik Kongo yang terjangkit virus ini. Jika ini terbukti penyebaran
Ebola bakal lebih berbahaya sebab Kongo berbatasan dengan sembilan
negara Afrika lain.